Sabtu, 21 Juli 2012

KEUTAMAAN SHOLAT TARAWEH DARI MALAM PERTAMA HINGGA MALAM KE 30

Dalam Riwayat Al-Muslim : “Semua amal anak Adam dilipat gandakan pahalanya, setiap kebaikan 10 kali lipat, hingga 700 kali, kecuali puasa Akulah (ALLAH) yang membalasnya, sebab ia meninggalkan syahwat dan makan minumnya hanya karena Aku, dan baginya ada dua kegembiraan pertama ketika berbuka dan kedua ketika berjumpa Tuhannya. Sungguh bau mulutnya, bagi Allah melebihi harumnya kasturi” Marilah kita semua mempersiapkan diri menjelang bulan puasa dengan banyak beramal dan beribadah dengan ikhlas dan saling memaafkan. Tapi tahukah anda, Shalat Tarawih yang biasa dilaksanaan setelah shalat isya ini ternyata mengandung banyak manfaat-manfaat dan juga keutamaan jika dijalankan.

Read more at http://uniqpost.com/20402/manfaat-dan-keutamaan-shalat-tarawih/
Dalam Riwayat Al-Muslim : “Semua amal anak Adam dilipat gandakan pahalanya, setiap kebaikan 10 kali lipat, hingga 700 kali, kecuali puasa Akulah (ALLAH) yang membalasnya, sebab ia meninggalkan syahwat dan makan minumnya hanya karena Aku, dan baginya ada dua kegembiraan pertama ketika berbuka dan kedua ketika berjumpa Tuhannya. Sungguh bau mulutnya, bagi Allah melebihi harumnya kasturi” Marilah kita semua mempersiapkan diri menjelang bulan puasa dengan banyak beramal dan beribadah dengan ikhlas dan saling memaafkan. Tapi tahukah anda, Shalat Tarawih yang biasa dilaksanaan setelah shalat isya ini ternyata mengandung banyak manfaat-manfaat dan juga keutamaan jika dijalankan

Read more at http://uniqpost.com/20402/manfaat-dan-keutamaan-shalat-tarawih/
بسم الله الرحمن الرحيم
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلّى الله عليه وسلّم يُرَغِّبُ فِى قِيَامِ رَمَضَانَ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَأْمُرَهُمْ فِيهِ بِعَزِيمَةٍ فَيَقُولُ: « مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ » رواه مسلم
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu menganjurkan (kaum muslimin) untuk melakukan shalat (malam pada bulan) Ramdhan, tapi beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak memerintahkan (untuk mengamalkan)nya sebagai kewajiban, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang melakukan shalat (malam pada bulan) Ramdhan dengan keimanan dan mengharapkan (ridha Allah Ta’ala) maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”
Hadits yang agung ini menunjukkan keutamaan melakukan shalat malam di bulan Ramdhan dan ini merupakan sebab diampuninya dosa-dosa seorang hamba yang telah lalu.
Dari Ali bin Abi Thalib ra bahwa dia berkata: Nabi SAW ditanya tentang keutamaan-keutamaan tarawih di bulan Ramadhan. Kemudian beliau bersabda:

  1. Orang mukmin keluar dari dosanya pada malam pertama, seperti saat dia dilahirkan oleh ibunya.
  2. Pada malam kedua, ia diampuni, dan juga kedua orang tuanya, jika keduanya mukmin.
  3. Pada malam ketiga, seorang malaikat berseru dibawah ‘Arsy: “Mulailah beramal, semoga Allah mengampuni dosamu yang telah lewat.”
  4. Pada malam keempat, dia memperoleh pahala seperti pahala membaca Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Furqan (Al-Quran).
  5. Pada malam kelima, Allah Ta’ala memeberikan pahala seperti pahala orang yang shalat di Masjidil Haram, masjid Madinah dan Masjidil Aqsha.
  6. Pada malam keenam, Allah Ta’ala memberikan pahala orang yang berthawaf di Baitul Makmur dan dimohonkan ampun oleh setiap batu dan cadas.
  7. Pada malam ketujuh, seolah-olah ia mencapai derajat Nabi Musa a.s. dan kemenangannya atas Fir’aun dan Haman.
  8. Pada malam kedelapan, Allah Ta’ala memberinya apa yang pernah Dia berikan kepada Nabi Ibrahin as
  9. Pada malam kesembilan, seolah-olah ia beribadat kepada Allah Ta’ala sebagaimana ibadatnya Nabi saw.
  10. Pada Malam kesepuluh, Allah Ta’ala mengaruniai dia kebaikan dunia dan akhirat.
  11. Pada malam kesebelas, ia keluar dari dunia seperti saat ia dilahirkan dari perut ibunya.
  12. Pada malam keduabelas, ia datang pada hari kiamat sedang wajahnya bagaikan bulan di malam purnama.
  13. Pada malam ketigabelas, ia datang pada hari kiamat dalam keadaan aman dari segala keburukan.
  14. Pada malam keempat belas, para malaikat datang seraya memberi kesaksian untuknya, bahwa ia telah melakukan shalat tarawih, maka Allah tidak menghisabnya pada hari kiamat.
  15. Pada malam kelima belas, ia didoakan oleh para malaikat dan para penanggung (pemikul) Arsy dan Kursi.
  16. Pada malam keenam belas, Allah menerapkan baginya kebebasan untuk selamat dari neraka dan kebebasan masuk ke dalam surga.
  17. Pada malam ketujuh belas, ia diberi pahala seperti pahala para nabi.
  18. Pada malam kedelapan belas, seorang malaikat berseru, “Hai hamba Allah, sesungguhnya Allah ridha kepadamu dan kepada ibu bapakmu.”
  19. Pada malam kesembilan belas, Allah mengangkat derajat-derajatnya dalam surga Firdaus.
  20. Pada malam kedua puluh, Allah memberi pahala para Syuhada (orang-orang yang mati syahid) dan shalihin (orang-orang yang saleh).
  21. Pada malam kedua puluh satu, Allah membangun untuknya sebuah gedung dari cahaya.
  22. Pada malam kedua puluh dua, ia datang pada hari kiamat dalam keadaan aman dari setiap kesedihan dan kesusahan.
  23. Pada malam kedua puluh tiga, Allah membangun untuknya sebuah kota di dalam surga.
  24. Pada malam kedua puluh empat, ia memperoleh duapuluh empat doa yang dikabulkan.
  25. Pada malam kedua puluh lima , Allah Ta’ala menghapuskan darinya azab kubur.
  26. Pada malam keduapuluh enam, Allah mengangkat pahalanya selama empat puluh tahun.
  27. Pada malam keduapuluh tujuh, ia dapat melewati shirath pada hari kiamat, bagaikan kilat yang menyambar.
  28. Pada malam keduapuluh delapan, Allah mengangkat baginya seribu derajat dalam surga.
  29. Pada malam kedua puluh sembilan, Allah memberinya pahala seribu haji yang diterima.
  30. Dan pada malam ketiga puluh, Allah ber firman : “Hai hamba-Ku, makanlah buah-buahan surga, mandilah dari air Salsabil dan minumlah dari telaga Kautsar. Akulah Tuhanmu, dan engkau hamba-Ku.”
Akhirnya, semoga amal ibadah kita diterima dan kita mendapatkan pangkat dan derajat dari Allah sebagai seorang yang bertakwa.
Sumber Hadist dari Kitab Duratun Nasihin, Bab Keistimewaan Bulan Ramadhan.